Senin, 30 Agustus 2010

Cerpen - cerpen

Penantian Senja

Tungguilah aku Na..

Kau sanggup menungguiku??

Aku terdiam, membenamkan wajah dalam. Fikiranku menerawang menembus laut biru seolah aku mampu melihat indahnya terumbu karang dan ikan kecil bersembunyi disela - sela.


Na.. Mungkin ini terlalu pahit buatmu, begitu juga aku. Tapi aku serahkan semua kepadamu!! Menungguiku atu mencampakkan aku saat ini.


Kristal putih itu hendak bergulir, cepat - cepat kubalikkan pandangan darinya. Agghhhhh ingin sekali aku menangis sejadi - jadinya meluapkan seluruh rasa yang berkecamuk. Haruskah aku menghadiahi perjuangannya dengan derai air mata?? Hening... tak ada suara, hanya Beberapa ekor camar terbang kesana kemari dan boat - boat yang bertengger didermaga.


" Aku akan menghilang dari hadapmu lama sekali, Kau mungkin takaakn melihatku untuk waktu yang lama. Aku tahu tentu ini perih, perih yang kau derita juga kuderita na... Namun,, kuharus coba tegar demi impianku yang sebentar lagi jadi kenyataan. Meski aku dan dirimu tidak bertemu, tak lagi bisa bermain bersama, melihat senja didermaga ini. Namun percayalah.. hari - hari bersamamau tak akan aku lupa.


Aku masih terdiammenimbang - nimbang ekspresi apa yang harus kuluapkan, Aku begitu bahagia mendengar dia mendapatkan beasiswa sarjana muda ke Cairo. Impiannya yang ditunda satu tahun sekarang didepan mata, namun aku juga seih. Sedih sekali karena harus kehilangan teman sepertinya. TEMAN!!!! meski terkadang ia ingin dianggap lebih. Pernah suatu ketika dia bertanya , " sebenarnya aku siapamu Na???

ketika ia lihat aku bercanda denagn seorang laki - laki yang sampai saat ini ia tidak tahu, itu sepupuku.

" engakau temanku ".

" ahh... apakah hanya teman, tidak bisa lebih Na..??? menghiba.

" engkau temanku.. teman terbaikku "

" paacarrr na...." dia tersenyum menggodaku.

" Jangan lihat Na sepertio itu Wisnu!!! " hardikku.

" he he he ... Iya.. Maaf..!!!"

" Na tidak mau pacaran wisnu!"

" tidak diizinkan Ayah.. ???"

" iya"

" Jangan diberitahu.. ucapnya asal..

" tapi Allah tahu wisnu"

" heheh... kembali ia tersenyum... "

" nyengir lagi...."

" wisnu... wisnu kan tahu pacaran itu status aneh, diktp ajah gak disediakan status bertungan apalagi pilihan BERPACARAN... Di KTP ajah gak ada,, palagi dalam Islam.. Iya kan????"

"Iya.. Iya.... orang dewasa...!!!"


Sebenarnya.. Wisnu cukup memahami Islam, tapi dia sering menggodaku, itu caranya menyelami fikiranku katanya. Meski Usiannya terpaut 3 tahun diatasku aku lebih suka memanggilnya WISNU, bukan tidak menghormatinya, akan tetapi " kakak" membuatku seperti anak kecil. Wisnu juga de4mikian, tak pernah mengadikkanku. Baginya aku sudah dewasa bahkan terkadang bisa lebih bijak darinya.. heumhh.. benarkah itu?? entahlah!!!


" kita kakn terus berteman kan Na???

" iya.. kita kan terus berteman Wisnu.. Biarkan waktu yang menjawab kisah ini, akan dibawa kemana kita Esok..!!!"

" Mungkiinnn... kedepan penghulu Na.. Ha ha ha ha" Tawa Wisnu berderai - derai..

" Wisnu.. jangan mengajak na berkhayal seperti itu.. Na belum memikirkannya.. Na masih terlalu muda.. Biarkan saja semua begini.. hingga sutu saat nanti...'

" hingga suatu saat nanti Na akan menjadi nyonya Wisnu..." he he he h.. wisnu kemabali cengengesan... hmmm aku begitu malu... memberengut.. namun rona merah itu tak dapat kusembunyikan.

" na.... Biarkan waktu yang menjawabnya ya... " wisnu kembali menyambung ucapnya'

Aku tersenyum... tak berani menatapnya.

"Kita teman Na... teman baik... "

BEST FREIND FOREVER... ucap kami serentak... kembali tawa menggema....


Na.....

Na... Engkau belum menjawab pertanyaanku... Aku terhenyak..wisnu menyadarkanku bahwa kini aku harus melepaskannya.. melepaskan BEST FREIND FOREVER ku.. melepaskan teman yang tiap detik mewarnai waktu bermainku.


" wisnu... Masihkah kau ingat bahwa kita adalah best freind forever???"

Iya.. tentu... mana mungkin aku lupa masa itu Na... " wisnu tersenyum menyeringai... memperlihatkan deretan gigi putihnya yang rapi...

" jika kita adalah teman baik selammanya, mana mungkin na akan mencampakkanmu untuk waktu yang sebentar.. kita teman baik selamanya wisnu.. teman baik kan???

" iya... selamanya Na... sampai aku menjadi teman hidupmu dan dipisahkan olehnya" wisnu mulai ingin memperlihatkan keseriusanya yang selalu kutolak beberapa tahun ini.

" Tapi sanggupkah engkau menungguku na?? empat tahun bukanlah waktu yang cukup lama???"

" tidak lama untuk seorang teman terbaik wisnu.." ucapku pasti..

" wisnu tersenyum kembali,,, lama ia berkata..

" sanggupkah engkau menungguku memintamau menggenapkan separuh Dien ini Na??? ujarnya..

" untuk teman terbaikku tentu aku sanggup' aku malu membuang muka...

" terimaksih na.. ucapnya pelan sekali..."


Lama kami terdiam memperhatikan riak - riak kecil didermaga.. hingga aku berujar memecah kebisuan..

" Wisnu.. mintalah kepadaNya agar aku selalu sanggup menunggumu, karena Dia yang berkehendak atas perencanaan ini"

" tentu na,, dan aku yakin Dia kan memberikan kesabaran itu padamu dan padaku.."

" amiin... Smoga saja...'

wisnu mengganguk yakin...


Mentari hampir tenggelam, sebentar lagi senja, aku kan menikmati senja bersama Wisnu.. Smoga ini bukan senja terakhir...




" KISAH ini belum lagi Usai... Perjalananku masih sangat Panjang.." kan kubagikan cerita bersama wisnu untukmu... Setelah Sekian lama aku menungguinya....

Smoga saja Kami Bahagia"



Naziratul Azzahra,

Langsa.. Aceh.. di hari ke22,Dalam Juli, aku masih ingin bergelayutan dalam kata..."




Dialog Cinta Kenanga

Seperti Ramadhan...

Hadirmu Selalu kunantikan...


Aku????

Ah.. Aku tak ingin diumpamakan Ramadhan

Aku tidak ingin menjadi Ramadhan


Hmmm... Baiklah,

Engkau cukup menjadi Syawal..

Menantiku dihujung Senja..

Agar kusambut dirimu dengan takbir


Tidak...

Aku juga tak ingin menjadi Syawal,

meski kutahu hatimu bersuka menyambutnya setelah perjalanan panjang engkau mengagungkan Ramadhan.

Aku tidak ingin menjadi keduanya, Ramadhan yang agung dan syawal yang kau harapkan.


Ia terdiam membisu....

Matanya mengerjap - ngerjap..heran, atau merasa aneh. Dia menawarkan opsi terindah. Ia begitu Merinduiku, menanti kedatanganku dan kemudiaan mengagungkannku dengan penghambaan dan kecintaannnya.Aku menolak!


Kau cukup menjadi syawal.. Ucapnya lagi..kukan menjemputmu diujung senjaaa.


Tidak...

Aku tidak ingin jadi Syawalmu.Aku mengibaskan tangan, Tegak.


bukan aku tak ingin membahagiakannmu setelah perjalanan sulit itu, tidak bukan itu!! Aku tidak ingin kau menyambutku bersuka cita.. memulyakan nya, aku tak ingin seperti itu".


Tahukah Kau... Apa yang aku inginkan???

Dia diam menatap penuh tanda tanya. Aku tersenyum memalingkan wajah,menatap langit temaram.


"Izinkanlah Aku menjadi Hari - harimu

yang mengantarkanmu mengetuk ramadhan,

menjemput syawal,

izinkan aku menjadi hari - harimu,

mengantarkanmu memeluk kebahagiaan dan kemulyaan,


" Izinkan aku menjadi hari - hari mu!!

Menemanimu sampai batas waktu,

Izinkan aku menjadi hari - harimu,,

meski aku tak selalu kau mulyakan, kau agungkan.

Izinkan aku pinta itu, menemanimu hingga hari terakhirku.


Dia berdiri, melangkah, menyebelah.. tersenyum..." tentu kaulah Hari - hari itu..., Namun kau laksana ramadhan dihatiku"

Tidaakkk... aku tak ingin kau jadikan Ramadhan.


Kau tak suka ramadhan???

" aku suka sekali.. dia bulan terindah bagimu??? Ia mengangguk dan juga bagiku.


"Kau sangat merinduinya kan??" Dia kembali mengangguk.


"Aku juga demikian.. dia sangat istimewa dari yang lain"

" iya... bagaimana denganmu???" iya menyela.

"aku juga begitu '


"Lantas...????"

" Lantas.. jika kupinta kau menjadi ramadhanku maukah kau???"

" tentu..ramadhan begitu indah "


"tapi... mengapa kau tak mau menjadi Ramadhanku???"


" aku... Aku tak ingin menuai kebahagiaan hanya sebentar bersamamu... aku tak ingin kau mengagungkanku.. begitu memulyakanku."


" salahkah aku memuliakan ramadhan??"

"tidak... Kau tiidak salah, dia bulan terbaik dari beberapa bulan "

Salahkah Aku ?? tanyanya lagi...

Tidak... ucapku.

" maka benarlah aku menjadikanmu ramdhan itu,, kau yang terbaik dan aku ingin memberikan hal terbaik untukmu.. Sungguh kau kunanti.. kurindui.. Maka izinkanlah aku memperlakukanmu sebaik itu "


aku kembali tersenyyum, melihatnya lekat.. kemudian memandang salah satu bintang yang cahayanya tidak cukup terang.


" kenanga bukanlah Ramadhan,

kenanga tak semulyanya.. tak bisa semujurnya yang diberikan berbagai kelebihan.. kemudian mencelupmu dalam kemujuran itu.


Aku bukanlah ramadhan yang hadir memberi limpahan rahmat untukmu,, kemudian kau menggungkan nya.. didikuti syawal,, hingga ibadah itu tertabung seribu tahun"


" Aku tak ingin seperti itu.. meski terkadang aku ingin"


Aku tak ingin seperti ramadhan menemani kerinduanmu hanya sebulan.. dan pergi.


Wajahnya berpaling Ingin membuka mulut namun seperti tercekat.. menungguku menyelesaikan.


" aku tak ingin hanya sebentar bersamamu..

menemani desah - desah kehidupanmu.

Aku tak ingin seperti ramadhan yang kau agung - agungkan penuh penghambaan.

Aku tidak istimewa.. tak seistimewanya.


" bolehkah ku tahu terganggukah kau jika kurindui.. terganggukah kau jika aku ingin mempersembahkan hadiah terbaik dari jiwa ini??


" tidak.. Aku sangat senang sekali..

tapi dengarlah.. aku berbeda dengan Ramadhan..


Cukupkan aku menjadi hari - harimu

yang terus menemanimu, mendampingimu..


Cukupkan aku menjadi hari - harimu

agar aku dapat merasakan setipap desah kehidupanmu, stiap detak jantungmu..


Jadikan aku hari - harimu meski terkadang aku tidak kau mulyakan, agungkan..

Namun merasakan desiran darahmu, tarikan hatimu, itu... adalah sebuah keindahan, hadiah terbaikmu untukku"


" kau tahu.. jika aku hari - harimu maka aku juga akan turut memberikan keindahan ramadhan bagimu.. Bersamamu kan kita raih kemulyaan disyawal. akan tetapi bayangkan jika aku hanya ramadhan, tentu aku takkan hadir pada detik lain pengembaraanmu. Meski kau tlah tabung kebaikan seabad dalam sebulan bersamaku. Namun alangkah indahnya ketika masa seabad itu aku tetap bersamamu n kau juga masih menikmati pesona ramadhanku.


jadikan aku hari - harimu..

dalam kebiasaan mengantarkanmu meraih kebahagiaan ...

jadikan aku hari - harimu ..

maka akan kuhabiskan setiap hariku bersamamu..

jadikan aku hari - harimu.. hingga kita dipisahkan batas waktu..

jadikan aku hari - harimu..


Dia bersedekap.. mengangguk perlahan..


tak sedikitpun harimu akan terlewatkan

begitu juga hariku tanpa engkau disampingku..


tak akan ada pagi..


langit tak akan benderang..


dan senja takakan menyingsing..


bila kau tak ada disisi...

bahkan...


desah nafas...

denyut nadi.. juga tak akan terdengar bila kau tak jadi hari...


Jadilah hari - hariku.. dan aku kan menjadi harimu..

bersama kita menyapa mentari..melambai senja.. menghitung bintang.. dan MENGHEJA CINTA...


Jadilah hari - hariku...

jadilah hari - hariku....


Semilir bayu menggoda ranting kenanga.. harum menyeruak... helai daun melambai - lambai seolah mengangguk, meminta kenanga mengiyakan pinta... Aku kembali tersenyum..tengadah menatap langit temaram, bintang terang bersamanya...


Esok akan Ramadhan...


Aluerbeurawe.. langsa.. bersama fira di juli ke 20: 2010:14.00